BREAKING NEWS

Blogger templates

Saturday 19 December 2009

Nazim Ardiansyah

KEMBALI, ini adalah bagian dari perjalanan dan pengalaman saya meliput. Setelah satu pekan lebih berada di Vientiane, saya bisa kembali mencicipi masakan rasa ‘Indonesia’ saat mensambangi Morning Market atau Talat Sao Mall yang mulai ramai didatangi atlet dan ofisial negara peserta SEA Games XXV/2009.

Adalah Nazim, pria asal India yang sedang mengadu nasib di Kota Vientiane. Meski seorang India tapi Nazim lumayan mengenal dan paham meracik masakan Indonesia. Tak mengherankan dalam daftar menu makanan, terpampang beberapa menu khas Indonesia seperti nasi goreang, kare ayam dan ayam goreng.

Rasa masakan racikan Nazim memang tak seakrab jika saya melahapnya di Bandung atau Kota lainya. Tapi setidaknya kare ayam ala Nazim seharga 25.000 kip, mampu membuat isi perut saya jadi kenyang, lebih penting lagi melepas rasa rindu akan masakan Indonesia ditengah kebingungan saya mencari makanan ‘berat’ berlabel halal.

Bicara kerinduan pada Tanah Air, kala itu lebih dari 400 atlet dan ofisial yang masuk dalam kontingen Indonesia di SEA Games 2009, mungkin sedang merasakan apa yang saya rasakan. Bedanya jika saya melepasnya lewat kuliner masakan Indonesia. Maka para atlet yang masih bertanding melepas rasa rindu akan Tanah Air lewat prestasi.

Perasaan saya bercampur jadi satu antara kaget, terkesima kemudian jadi sangat bangga. Kala mendengar kabar satu dari dua atlet gulat Indonesia yang meraih emas, Ardiansyah ternyata berjuang dengan menggunakan satu paru-paru demi mengibarkan Merah Putih di Booyong Gymnasium, National University.

Saya tak bisa melukiskan lebih perjuangan Ardiansyah, karena tak berada di arena menyaksikan langsung kesabaran Ardiansyah mengalahkan pegulat Thailand, Kongrichai Kritsada di laga terakhir kelas Gregory Romawi 50 kg putra.


Yang jelas saat itu, saya merasakan kebanggaan seperti yang pernah dirasakan rakyat Laos yang kian bangkit rasa nasionalismenya ketika timnas sepak bola mereka mempermalukan timnas
Merah Putih dengan skor 2-0 untuk kemudian megukir sejarah kali, pertama lolos ke semifinal SEA Games meski akhirnya gagal usai ditumbangkan Malaysia 1-3.

Jika berkenan, Nazim saat itu akan saya minta untuk mengubah namanya karena saya akan menyematkan nama ‘Nazim’ yang mengandung arti pemimpin atau nomor satu sebagai nama depan Ardiansyah. “Nazim Ardiansyah”, ya pegulat asal Kalimantan Timur tersebut, telah menjadi yang nomor satu dan membanggakan.
(**)

Share this:

Post a Comment

 
Designed By OddThemes & Distributd By Blogger Templates